Sendangagung– Sumur
Jangkang merupakan salah satu dari peninggalan Sunan Sendang, letaknya
berada di alas jangkang yang berada di sebelah utara langgar mbeji
kurang lebih sekitar 1 km ke arah utara dan masih berada di kawasan Desa
Sendangagung sisi barat daya. Konon menurut cerita masyarakat yang
berkembang bahwa air sumur jangkang ini dulunya diperuntukkan untuk
keperluan masyarakat sekitar untuk kebutuhan pertanian mapun
sehari-hari, namun ada versi lain bahwa air sumur tersebut digunakan
oleh Sunan Sendang untuk menyirami tanamannya berupa wilus, tebu “ sak lebak sak suto “ yang sekarang dipakai nama kampung Lebak dan Suto.
Alkisah, pada suatu ketika ada hajatan
yang dilakukan oleh masyarakat sekitar dengan maksud untuk menyembelih
sapi, tapi alangkah terkejutnya bahwa sapi yang akan disembelih tadi
tidak mempan dengan pisau apapun. Usut punya usut, sapi tersebut sebelum
disembelih minum air sumur jangkang yang di buat oleh Sunan Sendang,
bahkan alat yang digunakan untuk mengambil air berupa “timba” yang terbuat dari lontar pun tidak “ bolong” dengan alat apapun.
Atas kejadian tersebut, maka Sunan Sendang melakukan langkah penutupan sumur tadi dengan sebuah batu besar (gilang)
dan diatasnya ditanami pohon jangkang dengan maksud agar air sumur tadi
kelak kemudian hari tidak disalah gunakan oleh anak cucunya karena
hanya akan membawa kecongkakan bagi peminumya.
Dari cerita tersebut, maka kemudian sumur itu dikenal masyarakat dengan sebutan sumur jangkang ( jawa=njangkang),
karena diatas sumur tersebut tumbuh pohon jangkang yang sangat besar.
Peninggalan tersebut bisa dilihat keberadaanya, berupa jangkang yang
tumbuh besar yang berumur ratusan tahun dan diganti dengan sumur baru
yang terletak tidak jauh dari letak awal. (el)
0 Comments:
Posting Komentar