• Enter Slide 1 Title Here

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.

Senin, 30 Mei 2016

BUMDESA “ SaM” SOSIALISASI,PPRBD LAPORAN ?

Sendangagung- Sosialisasi BUM-Desa dan Laporan Panitia Pembangunan/Rehab Balai Desa (PPRBD) Sendangagung berlangsung di Balai Desa Sendangagung, Ahad malam Senin (29/5/2016) yang dihadiri Lembaga Masyarakat dan Warga.
Dalam sambutannya, kepala Desa Panut Supodo memberikan pengarahan tentang perlunya kesiapan seluruh warga masyarakat di masing-masing wilayah dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di tahun 2016. Selain itu juga diingatkan bahwa RAB dan Gambar adalah menjadi pijakan utama dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.
Selain itu, pria yang akrab disapa dengan Panut ini memberikan informasi tentang pelayanan E-KTP di Kecamatan untuk esok hari dan tak lupa pula mengingatkan tentang keamanan menjelang Romadlon 1436 H yang perlu ditingkatkan, karena beberapa waktu terakhir terjadi beberapa peristiwa tindak kejahatan dengan modus gendam dan sudah menelan beberapa korban, termasuk warga di antaranya ada warga Sendangagung.
 Ia pun menambahkan tentang kewaspadaan saat akan berangkat sholat tarawih agar tidak lupa mengunci pintu dan jendela serta mematikan kompor, sehingga dapat dipastikan bahwa rumah dalam keadaan aman, begitu himbauan yang disampaikan.
Kemudian dilanjutkan Laporan Ketua Panitia Pembangunan Balai Desa H. Liulin Nuha tentang realisasi kegiatan pembangunan kantor dan Balai Desa termasuk laporan perkembangan dan penggunaan keuangan mulai dari tahun 2014 hingga 2016. Dalam penjelasannya menyebutkan bahwa untuk tahun 2016 ini tetap melanjutkan proses pembangunan pada joglo depan dan samping barat balai desa, pemasangan atap bangunan, pembangunan tembok , dan pembangunan sarana gedung pra paud di samping barat balai desa. Sehingga wajah Balai Desa sudah bisa terlihat lebih terbuka dan tampak lebih elegan. Dalam akhir pemaparan H liulin Nuha menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak serta mohon dukungan untuk kelanjutan pembangunan Balai Desa ini.
Pada sesi berikutnya, Ketua BUM-Desa Luthfi Yuhandi memaparkan beberapa konsep dasar BUM-Desa yang akan segera On ditengah-tengah masyarakat  Sendangagung.  Setidaknya ada 3 (tiga) Unit Usaha kegiatan BUMD-Desa Sendangagung Makmur atau biasa disebut “SaM”, yaitu : Cafee, Pasar Desa dan Permodalan. Konsep Cafee disini menurutnya jauh berbeda dengan Cafee yang dipahami banyak orang dengan konotasi negative ( penuh dengan gelamor, dugem, klub malam, dlsb. ) itu tidak terjadi di Cafee yang diberi nama Cafee Jandom ini. Dalam penuturannya Cafee yang dimaksud merupakan Cafee yang berbasis budaya dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah  norma agama dan susila yang dipegang masyarakat. Dan tidak perlu kuatir karena Cafee ini baru eksis pasca lebaran. Begitu jelasnya pada forum tersebut.
Untuk jangka pendek ini, Sekretaris BUMDesa Mahmud Junaidi memaparkan tentang Pasar Ramadhan 1437 H yang akan digelar di ex pemandian yang sampai hari ini sudah ada 25 pedagang yang sudah siap untuk meramaikan pasar tersebut. Ia menambahkan jika pasar Romadhan ini rencananya akan buka mulai jam 15.00 wib persiapan dan start pada sore hari setelah Ashar hingga menjelang maghrib, break sholat maghrib dan dibuka kembali  setelah sholat tarowih.
Dalam penuturannnya sebelum ditutup, Mahmud Juaidi pun menginformasikan bahwa pasar Ramadhan ini akan dilakukan pembukaan dengan acara jalan sehat sore berhadiah mulai pukul 14.00 wib persiapan dengan rute tidak begitu panjang dalam rangka menandai akan dibukanya pasar Ramadhan 1437 H. Kupon pun sudah terjual sekitar 2.500 , Beberapa hadiah sudah disiapkan serta hadiah sumbangan dari warga pun sudah mulai terkumpul. Begitu tukasnya. (el/ps)

sosialisasi bumdesa dan LPJ panitia pembangunan2

PERDES DAN AD/ART BUMDES “SENDANGAGUNG MAKMUR (SAM)” “DIGODOK” BERSAMA OLEH BPD DAN PEMERINTAH DESA.



Sendangagung– Menindak lanjuti Rapat Dinas Perangkat Desa  (6&7/4/2016). Rabo Malam Kemarin (20/4/2016) Pemerintah Desa Sendangagung mengadakan rapat bersama BPD untuk membahas Perdes (Peraturan Desa) BUMDesa “Sendangagung Makmur (SaM)” dan AD/ART BUMDesa “Sendangagung Makmur (SaM)”.
Rapat yang diikuti oleh 12 Perangkat Desa Sendangagung – Kepala Desa,Sekdes,Kaur dan Kasi –  bersama  Ketua dan anggota BPD yang berjumlah 7 orang berlangsung di Balai Desa Sendangagung.
Karena materinya yang begitu padat serta perlu mencermati lebih maka rapat kali ini  begitu cukup lama 3,5 jam mulai pukul 20.00 – 23.30 WIB.
Rapat malam itu berhasil menyempurnakan rumusan Rancangan Perdes BUMDesa “Sendangagung Makmur (SaM)” dan AD/ART BUMDes “Sendangagung Makmur (SaM)” dari drafnya yang sudah digodok oleh Pemerintah Desa sebelumya .
Pertemuan ini  masih akan ditindak lanjuti dengan agenda pembahasan Rancangan Perdes Tentang Pasar , namun belum bisa ditentukan jadwalnya menunggu konfirmasi lebih lanjut (hirin)

rapat ad art bumdesa

SUASANA MENYAMBUT MALAM 15 SYA’BAN 1437 H/2016 M

Sendangagung– Sabtu Malam (21/5/2016) Malam Nisfu Sya’ban bagi masyarakat Sendangagung merupakan malam yang penuh nuansa keagamaan yang begitu kental. Mulai anak kecil, remaja,orang dewasa, tua, muda, laki-laki,perempuan semuanya tuplek blek di musholla atau masjid di sekitar rumah mereka yang terdekat dalam rangka menyambut malam Nisyfu sya’ban. Mereka semua membaca yasin secara bersama sebanyak tiga kali hingga menjelang isyak. Acara rutinan semacam ini diyakini sebagai acara tutup tahun Hijriyah dan menyongsong bulan Ramadlan.

 sego langgi3

Akan tetapi ada yang berbeda dengan penyambutan malam 15 Sya’ban yang dilakukan setiap tahun dibandig dengan penyambutan acara sejenis di luar lingkungan Sendang komplek. Usai sholat isyak, para jamaah makan bersama di serambi Masjid/Musholla dengan Nasi Khas “Sego Langgi”yang hanya ada pada malam 15 Sya’ban. Suasana menjadi begitu ramai mengelilingi “Sego Langgi” yang sudah disajikan pada “talam”/ember besar dan dimakan secara bersama-sama.
Konon, menurut cerita tutur masyarakat sekitar bahwa “Sego Langgi” ini merupakan nasi kesukaan Sunan Sendang / R.Noer Rochmat ketika beliau masih hidup.  Komposisi nasi pada “Sego Langgi” lebih sedikit dari pada sayura-sayurannya yang berjumlah paling sedikit 7 jenis daun sebagai perlambang do’a bil isyarah “Pitulung”/ mohon pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.  Nasi beserta sayur-sayuran dan parutan kelapa yang sudah dibumbuhi kemudian diaduk dan disatukan menjadikan cita rasa yang berbeda ini yang menjadikan malam 15 Sya’ban berbeda dengan yang lainnya.

sumur leng songo 1 

Ada hal unik lainya bisa kita jumpai di kawasan Kampung Sumur Leng Songo sebelah timur pasar Desa Sendangagung. Disana puluhan warga antri dengan botol-botol / jerigen untuk  mengambil air di Sumur Leng Songo ( salah satu sumur peninggalan Sunan Sendang) menjelang maghrib saat malam 15 Sya’ban untuk digunakan minum/ mandi.
Menurut cerita yang berkembang, pengambilan air di Sumur Leng Songo dilakukan oleh warga sekitar setiap menjelang maghrib saat malam 15 Sya’ban,  dan dipercaya “zam-zamnya” khas Sumur Leng Songo (el)



ISTANA MUKENA COLLECTION “ SRI ASIAN “ PENGRAJIN MUKENA BORDIR DAN SULAM SENDANGAGUNG

rumah sri asian

SendangagungIstana Mukena Collection  ( Ibu Sri Asian ) merupakan produsen mukena bordir dan sulam warga kampung Lebak Dusun Sendangagung RT 01 RW 02 Desa Sendangagung yang memulai usahanya sekitar tahun 2003 hingga bertahan sekarang, berkat keuletannya produksinya sudah merambah Lamongan hingga  Jakarta ,Yogyakarta , Surabaya.

Dengan karyawan yang berjumlah sekitar 20-an orang, mampu memproduksi mukena dengan aneka model berjumlah sekitar 20 model, untuk jenis border bisa diselesaikan sekitar satu minggu dapat tiga potong sedangkan untuk jenis sulam memakan waktu agak lama sekitar satu minggu baru menghasilkan satu potong, semuanya belum termasuk waktu mejahit potongan tersebut menjadi produk jadi.

Dalam sebulan Istana Mukena Collection milik Ibu Sri Asian ini beromzet sekitar lima juta, itupun dalam kondisi normal seperti saat ini, bila sudah mendekati Ramadlan dan Idhul Fitri, pesanan cukup lumayan, bahan-bahan yang diperlukan rata-rata diperoleh dari Surabaya, untuk terusan kadang-kadang disekitar Lamongan saja sudah ada.

 mukena asian 3 
Istana Mukena Collection tidak hanya memproduksi mukena untuk orang dewasa saja tetapi juga untuk anak-anak, baik yang terusan maupun model terpisah antara atasan maupun bawahan, soal hargapun relatif mulai dari Rp. 100.000 hingga Rp. 800.000. harga yang cukup pantasv dengan hasilnya yang begitu rumit dan artistic.
Rata – rata pembeli datang langsung ke rumah produksinya di RT 01 RW 02 Kampung Lebak Dusun Sendangagung, cukup mudah untuk menjangkau rumah Ibu Sri Asian ini,dari arah barat ada pos kampling dengan gampura bambu hijau, lurus hingga perempatan pertama, dipojok kiri perempatan pertama anda sudah ditunjukkan dengan box “ Istana Mukena Collection Ibu Sri Asian “, anda sudah bisa langsung bertemu dengan produsennya langsung. Jika anda bingung, anda masuk saja di D’fans Collection, sebelah utara pos kampling, anda bisa bertanya disana karena itu merupakan salah satu gallery Istana Mukena milik Ibu Sri Asian. Cukup mudah bukan…?!
Lha.. sekarang soal pembeli dengan via telepon bisanya dari pelanggan yang sudah pernah pesan barang dan pernah datang langsung di rumah dan barang sudah dipesan melalui via telepon dikirim melalui paket.

mikena asian 1

HANDYCRAFT PAK YANTO, YANG SEMAKIN DIBURU

yanto handycraft

Sendangagung.- Menjadi tenaga kerja lepas bidang interior di kota besar di Surabaya, dapat memberi dampak ganda bagi seseorang yang memiliki jiwa wirausaha kreatif.

Pribadi itu dimiliki Pak Yanto (47 th), seorang lelaki asal Surabaya yang menikah dengan warga Dusun Semerek Desa Sendangagung Kec. Paciran Lamongan, yang hasil karyanya berupa miniatur mobil klasik, Tossa, Pigura dg Cendela terbuka, pigura berpadu dengan kapal pinisi , kapal pinisi dengan berbagai ukuran, kotak tisu, asbak dan lain-lain, menjadi buruan banyak orang.

kapal pinisi

Sosok pribadi Pak Yanto yang bersahaja, sekilas tidak menampakkan diri sebagai seorang kreator yang terampil menciptakan karya seni bernilai ekonomi tinggi.
Lelaki berperawakan 165-an sentimeter itu, di tahun 2015 memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan lepasnya untuk merintis usaha mandiri.
Dengan modal kurang dari 1 juta denga peralatan manual , Pak Yanto merintis usaha kerajinan kayu mainan anak-anak yang berbentuk miniatur mobil, motor dan lain-lain .
“Di daerah Dusun Semerek Desa Sendangagung banyak limbah kayu dari industri pembuatan kempusan emas. Saya berpikir, limbah itu bisa dirangkai untuk kerajinan tangan bernilai tinggi, seperti mobil-mobilan, tossa, pigura, kapal pinisi, kedepan dia berharap ada anak-anak yang mau belajar membuat kerajinan seperti ini, seperti ditempat-tempat lain untuk mengisi waktu senggang mereka usai sekolah, belajar sambil membuat mainan plus dapat upah,” ujarnya kepada kami, di rumahnya, Dusun Semerek RT 3 RW 01 Desa Sendangagung, Minggu malam. 
tisu 

Pasar hasil kerajinan limbah kayu yang diciptakan Pak Yanto, menurut ayah dua anak itu masih sekitarnya saja, seperti WBL, Mazola dan Wisata Religi Sunan Drajat.
Dalam satu bulan Omzet baru sekitar 500 ribu hingga 1.500.000,-“ Alhamdulillah dari sekian itu berputar. Apalagi bila menjelang liburan sekolah Omzetnya semakin bertambah, dalam satu minggu bisa menghasilkan hingga 60 produk dengan berbagai varian, maklum pak….semuanya masih saya kerjakan sendiri bersama istri “ , begitu tukasnya pada kami.
“kami juga belum berani melayani dalam jumlah banyak, sebab keterbatasan modal dan SDM,” jelasnya.
“Di antara hasil kerajinan kayu, termasuk kerajinan fungsional seperti tempat tisu, asbak rokok dan sebagainya, miniatur yang paling diminati pembeli adalah Kapal pinisi ukuran kecil plus pigura diatasnya dengan harga Rp. 20.000 – 30.000 di pasaran, rata-rata harga produknya berkisar antara Rp. 20.000,- hingga Rp. 90.000 dan yang paling mahal Rp. 250.000 untuk kapal pinisi ukuran jumbo“ . tutur  Pak Yanto lagi.

KAMPUNG LONTAR “ SEMEREK – SENDANGAGUNG “


tumbu ; tempat nasi kenduri ( berkat )

Sendangagung – Lontar (dari Bahasa jawa: ron tal, “daun tal”) adalah daun siwalan atau tal (Borassus flabellifer atau palmyra) yang dikeringkan dan dipakai sebagai bahan naskah dan kerajinan. Di Dusun Semerek Desa Sendangagung, daun-daun lontar sebagai bahan kerajinan tangan ( tas lontar ) yang masih  dibuat sampai sekarang.
Pertama-tama daun-daun pohon siwalan dipetik dari pohon. Pemetikan biasa dilakukan pada bulan Maret / April atau September / Oktober karena daun-daun pada masa ini sudah tua. Kemudian daun-daun dipotong secara kasar dan dijemur menggunakan panas matahari. Proses ini membuat warna daun yang semula hijau menjadi kekuningan.
Setelah kering maka kemudian dirankailah seluruh daun tadi menjadi sebuah kerajinan tas, “ tumbu “ ( kotak untuk jenang / berkat kenduri ) yang unik dan klasik dengan berbagai ukuran.

Sampai saat ini, anda masih bisa menemukan tas lontar ( ukuran jumbo ) ini sebagai pengganti tas plastik ketika belanja di pasar buah dan oleh-oleh WBL. Taukah anda dimana produsen tas lontar itu…?, ternyata tas yang anda bawa pulang itu adalah produk home industry dari Dusun Semerek, Ibu Qomariyah salah satu warga Dusun Semerek RT 02 RW 01 yang masih turun temurun menggeluti pembuatan tas klasik ini yang diwariskan oleh Ibu dan mbah buyutnya. Yang sampai saat ini masih eksis. Anda juga bisa langsung pesan ke rumahnya atau contak person di 085645635552.

Dalam sehari Ibu Qomariyah mampu menghasilkan 20 produk dengan satu jenis produk, biasanya untuk “ tumbu “ yang ukuran mini sudah dipesen oleh langganannya untuk kotak jenang, ukuran sedang dan jumbo biasanya melayani bila ada pesanan untuk tempat ( wadah ; jawa ) berkat. Kadang-kadang juga ada pesanan tas ukuran mini untuk bancaan anak-anak. Untuk harga jangan khawatir….murah kok, untuk produk tumbu seharga Rp. 750.,- hingga Rp. 3.000,- untuk tas sekitar  Rp. 1.500 hingga Rp. 5.000,-
Tidak rugi bila anda mau berkunjung di dusun Semerek ini, anda bisa melihat proses pembuatan tas ini, disamping itu juga, anda juga bisa perpetualang untuk melihat proses pembuatan legen siwalan, memetik buah siwalan,serta pembuatan gula yang dibuat dari air legen. Anda juga dapat merasakan legen yang turu dari pohon yang di taruh di bamboo ( betek ; jawa )

Jarak untuk sampai di Dusun Semerek ini kurang lebih sekitar 3 kilometer dari arah wisata WBL dan MAZOLA, bisa dijangkau dengan travel, colt, atau bersepeda.
Mau ke kampung Lontar…? jangan lupa ke Dusun Semerek Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sebagai tujuan destinasi wisata anda.( el/ hirin )

SENDANGAGUNG, SENTRA HOME INDUSTRI JILBAB






jilbab


Sendangagung – Mau cantik dengan jilbab modis… ? disini anda dapat berburu semuanya, yang pasti tidak bikin kantong bolong. Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten tidak hanya terkenal dengan kerajinan emas dan peraknya saja. Tapi juga sentra Home Industri Jilbab yang sudah menjelajah semua wilayah. Disini anda bisa mendapatkan Jilbab yang anda mau mulai dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu, semua komplit tinggal pilih. 

Sendangagung adalah sebuah desa sentra Home Industri, tidak hanya kerajinan emas dan perak saja, tapi juga Home Industri Jilbab yang beberapa tahun terakhir semakin banyak. Jika Anda mengunjungi WBL dan Mazola menggunakan agen travel, maka Sendangagung adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Sendangagung juga sudah menjadi pusat oleh-oleh berbagai kerajinan Jilbab aneka warna yang modis dengan harga terjangkau. Harga yang ditawarkan pun berkisar, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Disini anda tidak hanya membeli, tetapi Anda juga bisa melihat proses pembuatan jilbab dari dekat. Silakan bertanya kepada para pengrajin di tempat tersebut, tentang proses pembuatan jilbab mulai dari awal hingga packing.

Sendangagung dapat menjadi referensi destinasi wisata anda saat berkunjung ke WBL dan Mazola. Anda dapat membeli Jilbab, sebagai oleh-oleh keluarga yang ada di rumah, yang tentunya pas dengan isi kantog anda, pastikan dan kunjungi Home Industri Jilbab Sendangagung (el)

ABSS, HOME INDUSTRI BATIK TULIS SENDANGAGUNG

IMG-20160501-WA0026

Sendangagung– ABSS – Abah Syahrul Sendangagung, merupakan satu lagi dari sekian banyak home industri batik yang ada di Sendangagung, di rumahnya yang beralamat RT 06 Rw 03 ini, Zukholis bersama suaminya Fathur Rohim memulai usaha pembuatan batik tulis ini sekitar tahun 2012. Perpaduan dua kemampuan  – antara kemampuan membatik zukholis dengan teknik pewarnaan dan kreasi menggambar Fathur  -ini menjadi saling melengkapi menjadi sebuah produk batik yang elegan penuh warna.

Dari kreasi seni keduanya mampu menghasilkan sekitar puluhan aneka jenis produk batik tulis  per bulannya mulai gendong, kain baju, dan sarung. Dalam beberapa bulan terakhir, omzet mreka mulai meningkat. Dari Harga produk mereka pun cukup beragam, mulai harga Rp. 150.000 – Rp.300.000 per produk dengan jenis kain santiyu.

Dalam mempromosikan produknya, ABSS melakukan trobosan dengan mengikuti pameran, atau melaui media sosial online seperti facebook,instagram serta blogger. Salah satunya ABSS pernah juga mengikuti beberapa pameran diantaranya Pameran IKM Se-Jatim tahun 2014 di Grand Citty Surabaya yang diadakan oleh Pemprov Jawa Timur.

Sedangkan untuk memasarkan produk batik tulisnya mereka menjualnya lewat pasar sekitar, showrom disperindangkop Kabupaten Lamongan, juga memanfaatkan media sosial online facebook dan istagram dengan akun Batik Sendang Agung, serta melalui blogger dengan alamat jualbatiktulislamongan.blogspot.com.

Menurut penuturan Fathur, melalui medsos facebook sudah pernah transaksi dari sebuah butik di Bandung , juga dari orang Lamongan sendiri yang digunakan untuk seragam kantor . Saat dijumpai Kamis (28/4/2016), Fathur menambahkan ada pesanan dari Pasuruan yang rencananya akan dipakai untuk seragam orang tersebut.

 Ia pun menandaskan, bahwa produk batik tulis khas Sendangagung mempunyai ciri khas dan kelebihan tersendiri dibanding dengan produk batik dari daerah lainnya, diantaranya batik tulis Sendangagung masih mempertahankan proses pembuatan batik ini dengan cara tradisional murni – menggunakan canting sebagai media untuk menorehkan lilin ke kain-, sehingga memerlukan waktu yang cukup lumayan, kain yang digunakan pun cukup berkualitas seperti santiyu,primissima,dll (el)

PETANI DUSUN MEJERO SENDANGAGUNG MULAI MEMANEN PADI

foto kartinah

Sendangagung-Petani padi Dusun Mejero sudah mulai memanen padi-padi mereka pada masa tanam 3 bulan pertama musim hujan ini. Kamis kemarin (21/4/3017) Kartinah, salah satu petani Mejero ini panen padi di petakan sawahnya kawasan Jambon – Sekanor (RT 6/4) dengan memperkejakan 11 buruh lepasnya memotong dan mengangkut tanaman padi yang sudah menguning untuk diproses dengan mesin perontok.
Pekerja-pekerja itu mulai aktifitasnya memotong padi dan merontokkan padi dari jam 07.00 wib -14.00 wib,  Kartinah pun dengan kelurganya sibuk memilah rontokan-rontokan padi dari serbuk daun padi dengan cara mengayak secara bergantian.

Mereka mengatakan bahwa perolehan padi dari sawah mereka dengan luas sekitar 500 m² tersebut mengalami penurunan sekitar 40 %. Jika tahun kemarin masih dapat 20 sak gabah basah sekarang turun menjadi 12 sak. Menurutnya penurunan tersebut akibat curah hujan yang tidak stabil, maklum saja sawahnya mengandalkan curah hujan. (el)

KUBE “ LINTANG” , KUBE NYA BATIK TULIS SENDANGAGUNG

kube lintang membatik2

Sendangagung– Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang digulirkan Kementerian Sosial dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

“Kami minta masyarakat dapat mengembangkan aneka usaha guna menambah pendapatan ekonomi keluarga melalui bantuan KUBE itu,” kata Khofifah di hadapan penerima PKH di Kabupaten Lebak, Sabtu.(8/8/2015) begitu peryataan Mensos sebagaimana dilansir media online antaranews.com (Sabtu, 8/8/2015 18:19 WIB) dengan headline Mensos: KUBE tingkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Lintang, merupakan salah satu Kelompok Usaha Bersama yang dibentuk atas prakarsa masyarakat untuk mengembangkan batik tulis tradisional khas Sendangagung. KUBE Lintang  dibentuk sekitar tahun 2014 yang beranggotakan sebanyak 11  orang, terdiri dari Anifatul Nur khozizah Rofiatul Arifah ,Zuliyatin ,Artutik,Naimah, Suminta,  Sukaemi, Sugiarti ,Muniroh, Feni Ristiana  dan Trubus Mahendra.

Dijumpai di bengkel membatik mereka RT 03 RW 03 kawasan Kampung Babrian Senin (11/4/2016) memaparkan bahwa ” KUBE Lintang dibentuk sekitar tahun 2014 dengan anggota 11 orang, dan sampai sekarang masih berjalan” Begitu jawab Ani, salah satu anggota KUBE.

produk kube lintang2 

 produk kube lintang1

SUMUR JANGKANG,SUMUR PENINGGALAN SUNAN SENDANG

http://sendangagung-lamongan.desa.id/2016/04/29/sumur-jangkangsumur-keramat-peninggalan-sunan-sendang/


Sendangagung–  Sumur Jangkang merupakan salah satu dari peninggalan Sunan Sendang, letaknya berada di alas jangkang yang berada di sebelah utara langgar mbeji kurang lebih sekitar 1 km ke arah utara dan masih berada di kawasan Desa Sendangagung sisi barat daya.  Konon menurut cerita masyarakat yang berkembang bahwa air sumur jangkang ini dulunya diperuntukkan untuk keperluan  masyarakat sekitar untuk kebutuhan pertanian mapun sehari-hari, namun ada versi lain bahwa air sumur tersebut digunakan oleh Sunan Sendang untuk menyirami tanamannya berupa wilus, tebu “ sak lebak sak suto “ yang sekarang dipakai nama kampung Lebak dan Suto.

Alkisah, pada suatu ketika ada hajatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar dengan maksud untuk menyembelih sapi, tapi alangkah terkejutnya bahwa sapi yang akan disembelih tadi tidak mempan dengan pisau apapun. Usut punya usut, sapi tersebut sebelum disembelih minum air sumur jangkang yang di buat oleh Sunan Sendang, bahkan alat yang digunakan untuk mengambil air berupa “timba” yang terbuat dari lontar pun tidak “ bolong” dengan alat apapun.

Atas kejadian tersebut, maka Sunan Sendang melakukan langkah penutupan sumur tadi dengan sebuah batu besar (gilang) dan diatasnya ditanami pohon jangkang dengan maksud agar air sumur tadi kelak kemudian hari tidak disalah gunakan oleh anak cucunya karena hanya akan membawa kecongkakan bagi peminumya.
Dari cerita tersebut, maka kemudian sumur itu dikenal masyarakat dengan sebutan sumur jangkang ( jawa=njangkang), karena diatas sumur tersebut tumbuh pohon jangkang yang sangat besar. Peninggalan tersebut bisa dilihat keberadaanya, berupa jangkang yang tumbuh besar yang berumur ratusan tahun dan diganti dengan sumur baru yang terletak tidak jauh dari letak awal. (el)

sumur jangkang1